Rezeki
merupakan sebuah hal pasti yang diberikan oleh Allah swt. Bagi hamba-Nya. Tanpa
pandang bulu apakah orang tersebut merupakan orang beriman ataupun tidak, semua
telah mendapatkan porsinya masing-masing. Bagaikan kematian, rezeki sudah
jauh-jauh hari ditentukan kadar porsinya di lauh al-mahfuz. Hal ini selaras dengan firman Allah swt. di
dalam surat Ar-Rum ayat 40 "Allah yang menciptakan kamu, kemudian
memberimu rezeki, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali).”
Ada
empat cara Allah memberikan rezeki kepada hambanya, yaitu sebagai berikut:
1. Perantara Kerja (usaha)
Pekerjaan
yang kita lakukan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan agar kita
mendapatkan penghasilan demi memenuhi kebutuhan dan tujuan tertentu. Tujuan
tersebut dapat berupa kebutuhan makan, tempat tinggal, atau kebutuhan lainnya.
Dengan perantara bekerja, maka kita akan memperoleh rezeki dari Allah swt. Sebagaimana
firman Allah menyebutkan pada Surat At-Taubah ayat 105 yang artinya:
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Juga
pada surat Al-Mulk ayat 15 Allah berfirman, "Dialah yang menjadikan
untuk kamu Bumi yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya
dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan."
Hal
ini juga didukung oleh sabda dari Rasulullah saw. “Sesungguhnya Allah mencintai
hamba yang bekerja dan barang siapa yang bekerja keras untuk keluarganya, maka
ia seperti mujahid di jalan Allah.” (HR. Ahmad).
Juga
hadis Rasulullah Saw. yang diriwayatkan Imam Baihaqi, “Sesungguhnya Allah
senang jika salah seorang di antara kamu mengerjakan sesuatu pekerjaan yang
dilakukan secara profesional.” (HR. Baihaqi).
2. Dengan Rasa Taqwa
Rezeki
juga bisa diperoleh dengan cara bertakwa kepada Allah swt. yaitu dengan selalu menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Banyak orang-orang terdahulu
yang diberikan kekayaan oleh Allah merupakan sebab dari rasa takut merekan akan Allah swt..
walau tampaknya mereka secara zahir tidak pernah bekerja dengan totalitas.
Hal
ini sesuai dengan firman Allah, "Barang siapa bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki
dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (QS. ath-Thalaq: 2- 3).
3. Dengan Menjalin Silaturahmi
Silaturahmi
merupakan menjaga hubungan sesama saudara, baik saudara sesama Islam, sesama
suku, dan lain sebagainya. Meskipun ada kerabat yang berbuat buruk, Rasulullah
tetap memerintahkan untuk menjaga hubungan silaturahmi. Hal tersebut dibuktikan dengan sabda-sabda Rasulullah.
Allah Swt. juga berfirman di dalam hadis qudsi: "Aku adalah Ar-Rahman.
Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang
menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga haknya. Dan siapa yang memutusnya,
niscaya Aku akan memutus darinya." (HR. Ahmad).
Silaturahmi
tidak hanya merekatkan persaudaraan, akan tetapi ada timbal balik di dalamnya,
seperti dilapangkan rezeki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
عنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ
أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ
فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya,
“Dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik
bahwa Rasulullah Saw bersabda: ‘Barang siapa ingin dilapangkan pintu rezeki
untuknya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali silaturahmi.’”
(HR. Bukhari) [Shahih No.5986 Versi Fathul Bari].
4. Dengan Rahasia dari Allah
Allah
Swt. selalu memiliki berbagai rahasia yang tidak terpikirkan oleh manusia,
termasuk rahasia masalah rezeki. Di dunia nyata, kita sering menyaksikan
manusia dengan kadar rezeki dan perantara yang berbeda-beda ada yang pasti di
depan mata, ada yang masih tersembunyi. Akan tetapi Allah Swt. juga
kadang-kadang menampakkan kekuasaan-Nya atas rezeki yang tidak
disangkan-sangka. Seperti Allah menurunkan rezeki bagi Siti Maryam, menurunkan
makanan bagi umat Nabi Ilyas, mengeluarkan air dari jari-jari Nabi Muhammad
saw.
Hal
demikian bukanlah sesuatu yang mustahil, karena Allah Swt. sendiri berfirman di
dalam Al-Qur’an surat At-Talaq ayat 3:
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ
لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ
اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan
Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa
bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan
ketentuan bagi setiap sesuatu”.
Juga
dijelaskan di dalam hadis Nabi Saw, "Barang siapa yang memperbanyak istigfar,
Allah jadikan baginya kemudahan dari setiap kesulitan dan menjadikan jalan
keluar dari setiap kesempitan. Dan, Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak
disangkanya." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
0 Komentar