Referensi:
I`anatut thalibin 3 hal 275 Maktabah syamilah
( وقبول متصل به ) أي بالإيجاب من الزوج وهو ( كتزوجتها أو نكحتها ) فلا بد من دال عليها من نحو اسم أو ضمير أو إشارة ( أو قبلت أو رضيت ) على الأصح خلافا للسبكي لا فعلت (نكاحها ) أو تزويجها أو قبلت النكاح أو التزويج على المعتمد لا قبلت ولا قبلتها مطلقا أي المنكوحة ولا قبلته أي النكاح والأولى في القبول قبلت نكاحها لأنه القبول الحقيقي
6 Comments
assalamu'alaikum...
ReplyDeleteSaya ada mendengar pendapat tidak sah nikahnya apa bila kita mengucapkan "sudah saya terima nikahnya" tapi harus dengan saya terima nikahnya.yg jadi persoalan kata SUDAH
tolong penjelasannya
wa`alaikum salam wr wb.
ReplyDeleteterima kasih atas kunjungan bapak ketempat kami.
penambahan kata "sudah" tersebut sama sekali tidak mempengaruhi sah atau tidaknya akad nikah, karena walaupun di tambahkan kata "sudah" namun orang yang mengucapnya tidak bermaksud mengkhabarkan tentang akan nikah yang telah lalu tetapi yang di maksud adalah akad nikah yang sedang ia lakukan. ini dalam istilah ilmu arabiyah di sebut khabariyah dengan makna insyaiyah.
Assallamu'alaikum...
ReplyDeletebagaimana hukum nya,, bila lafaz Untuk Saya atau Keu Ulon (Bahasa Aceh)tetap digunakan dalam Ijab Qabul nikah, apa berpengaruh pada sah atau tidak sah nya nikah...?
Mohon Penjelasan,, atas penjelasannya saya ucapkan terima kasih....
Wa`alaikum salam
Deletepenggunaan lafadh tersebut tidak mempengaruhi akad nikah, akad nikah tetap sah..
Bagaimana dgn ijab dari siwali,"DENGANMU atau UNTUKMU.bolehkah dipakai salah satunya?
ReplyDeleteOrang bisu qabul nikah bolehkah dengan isarah
ReplyDelete