Ulama Mazhab Hanbali; Mazhab Asy’ari disepakati Ahlussunnah Waljamaah

Kitab Sadah Hanabilah wa ikhtilafihim ma'a Salafiyah Mu'asharah
Sering kita temukan kaum yang menyesatkan golongan Asya’irah. Dalam website donwload kitab yang dibuat oleh kaum wahabi salafi, golongan Asya’irah mereka masukkan kedalam golongan sesat yang mereka sediakan kitab rudud ala mereka, mereka menyamakannya dengan golongan syiah, nashrani dan yahudi. Di Arab Saudi yang merupakan negara asal mula paham wahabi salafi, doktrin bahwa Asya’irah adalah golongan sesat telah mereka tanamkan dalam buku-buku pelajaran sekolah dasar warga Saudi.

Kita juga sering mendengar bahwa kaum wahabi salafi mengaku bermazhan Hanbali. Namun banyak ulama mazhab Hanbali yang tidak mengakui firqah ini. Kalangan ulama Hanbali mengakui golongan Asya’irah sebagai golongan Ahlussunnah.
Berikut ini kami terjemahkan sebagian penjelasan kitab Sadah Hanabilah wa Ikhtilafihim ma’a Salafiyah Mu’asharah (pemuka mazhab Hanbali dan perbedaan mereka dengan Salafi modern) yang di karang oleh ulama mazhab Hanbali, Syeikh Mustafa Hamdu ‘Ulya.

Mazhab Asy’ari adalah mazhab yang disepakati oleh Ahlussunnah.

Imam Subki menegaskan bahwa mazhab Asy’ari bukanlah mazhab baru, namun penegasan dan penertiban terhadap aqidah ulama salaf. Beliau berkata dalam kitab Tabaqah Syafi’yah juz II hal. 254:
“Ketahuilah bahwasannya Imam Asy’ari tidak menciptakan pemikiran dan mazhab baru, tetapi beliau hanya menegaskan mazhab salaf, serta keyakinan para sahabat Rasulullah. Maka penisbatan kepada Imam Asy’ari adalah hanya karena usaha beliau telah berupaya mengokohkan akidah atas dasar-dasar pemahaman ulama salaf dan berpegang kepada mazhab ulama salaf. Beliau membangun hujjah dan dalil mazhab salaf sehingga beliau menjadi panutan dalam hal ini sehingga orang yang mengikuti metode beliau dalam membawakan dalil-dalil disebut golongan Asy’ari”.

Imam Subki menegaskan bahwa Aqidah Asy’ari merupakan aqidah yang diikuti oleh ahli Mazhab yang empat, beliau mengungkapkan dalam kitab Mui’d an-ni’am wa Mubid an-niqam, hal 62:
“Mereka pengikut Mazhab Hanafi, Mazhab Syafi’i, Mazhab Maliki, dan para pemuka Mazhab Hanbali pada masalah akidah berada pada satu jalur, mereka sepakat atas akidah Ahlussunnah yang beragama kepada Allah dengan metode Syeikh sunnah Abu Hasan al-Asy’ari”. Kemudian beliau berkata: “secara umum, akidah Imam Asy’ari juga merupakan kandungan dari akidah Abu Ja’far ath-Thahawi yang juga merupakan akidah yang diterima oleh ulama semua sebagai sebuah aqidah yang benar.”

Habib Abdullahbin Alwi Al-Haddad menyatakan bahwa aqidah Asyairah adalah aqidah Ahlusunnah dan merupakan aqidahnya para sahabat, akidah keluarga nabi, akidah para saiyid yang mulia, dan aqidahnya para ulama-ulama sufi.

Sungguh kaum salafi modern telah berlebihan dan bersungguh-sungguh dalam menolak mazhab Asya’irah, seolah-olah mazhab Asya’irah adalah musuh utama bagi Islam dan kaum muslim. Mereka telah menyibukkan diri mereka dan para pelajar untuk membahas perkara mutasyabihat. Mereka telah mengembalikan manusia kepada pembahasan filsafat yang sempit yang kadang hanya bermanfaat pada kurun dahulu. Mereka telah mentuhmah Mazhab Asya’irah dengan semua dosa besar dan kecil. Semua itu terjadi hanya karena sedikitnya ilmu mereka terhadap pendapat Asya’irah dan ulama mazhab Hanbali.

Di antara kitab-kitab yang menolak syubhat-syubhat yang dilontarkan terhadap Mazhab Asya’irah adalah;

  1. Mazhab Asya’irah fi al-aqidah baina al-Haqaiq wa al-auham karangan Syeikh Muhammad Shalih bin Ahmad al-Gharsi
  2. Kitab Aqa’id Asya’irah fi hiwar Hadi` ma’a Syubhat al-Munawi`in karangan Syeikh al-Idliby, kitab ini merupakan salah satu kitab yang terbagus yang menolak kitab karangan Safar Hiwali yang menolak Aqdiah Asya’ariyah
  3. Kitab Durar al-alfadh al-‘awali fi radd ‘ala maujan wa Hawali karangan Syeikh Ghaus al-Ghaliby
  4. Kitab Ahlussunnah wal Jama’ah karangan Syeikh Sa’id Fudah.

Sumber : Syeikh Mustafa Hamdu ‘Ulaiyan al-Hanbali, Kitab SADATUL HANABILAH WA IKHTILAFIHIM MA’A SALAFIYAH MU’ASHARAH, hal 243, Cet. I, dar Nur thn. 2014

Post a Comment

1 Comments

  1. Ibnus Subki sangat fanatik asyariah, berhujjah subjektif, banyak dikritik ulama Syafiiyah. Adabnya jelek suka mencela ulama bahkan gurunya sendiri adz Dzahabi. Lisannya jelek sehingga sering masuk penjara. https://tulisansulaifi.wordpress.com/2016/05/24/ulama-syafiiyah-antara-salafi-dan-asyari/

    ReplyDelete