Kelebihan Hari Tasyriq


Hari tasyriq adalah hari ke 11 hingga 13 bulan Zulhijjah. Tasyriq secara bahasa berarti menjadikan daging sebagai dendeng. Dinamakan hari tasyriq karena banyaknya daging qurban pada hari-hari tersebut sehingga dahulu banyak yang mengawetkannya dengan menjadikannya sebagai dendeng.Membuat dendeng dalam bahasa Arab disebut tasyriq lahmi. Pendapat lain mengatakan dinamakan tasyriq karena terangnya sinar matahari pada hari tersebut diambil dari kata tasyriq yang bermakna bersinar. Perlu diketahui alasan penamaan (wajh tasmiyah) tidaklah muthhtarid sehingga jangan bertanya "kan hari lain juga disinari matahari dan di malamnya juga disinari bulan?".


Hari tasyriq juga merupakan hari yang mulia dalam agama. Hari tasyriq merupakan hari yang Allah maksud dalam al-quran dengan firmanNya dalam surat al-Baqarah ayat 203:

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ

Artinya; dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang (Q.S. al-Baqarah 203)

Dalam satu riwayat yang lain;
أيام منى أيام أكل و شرب و ذكر الله عز و جل
Artinya; Hari Mina adalah hari makan-makan, minum-minum dan mengingat Allah (riwayat beberapa sunan)

Dalam hadits ini Rasulullah menyebutkan hari tasyriq dengan sebutan hari Mina, karena pada hari tersebut para jamaah haji sedang berada di Mina.

Dalam hadits riwayat yang lain;
لا تصوموا هذه الأيام فإنها أيام أكل وشرب وذكر الله عز وجل
Artinya; Jangan kamu berpuasa pada beberapa hari ini, karena beberapa hari ini adalah hari makan minum dan berzikir kepada Allah azza wa jalla.

dalam riwayat yang lainوالصلاة أيام أكل وشرب ; hari makan, minum dan shalat.

Pada hari tasyriq diharamkan untuk berpuasa. Rasulullah mengatakan bahwa hari Tasyriq adalah hari makan dan mimun, karena pada beberapa hari ini Allah mensyariatkan penyembelihan qurban sehingga akan berlimpahnya daging-daging qurban bagi kaum muslimin.

Selanjutnya Rasulullah menyifati hari Tasyriq ini dengan hari berzikir kepada Allah. Hal ini menunjuki bahwa tujuan mengkonsumsi daging qurban adalah supaya jasad umat Islam sehat sehingga mampu berzikir kepada Allah. Berzikir di hari tasyriq merupakan sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap Allah yang telah memberikan melimpahnya daging qurban pada hari tasyriq. Maka ini merupakan nikmat Allah yang besar yang patut di syukuri. Mensyukuri nikmat Allah hanyalah dengan beribadat kepadanya, dengan berzikir mengingat diriNya, melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangannya. Dengan demikian insya Allah kita masuk dalam golongan hambaNya yang bersyukur.

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
Artinya; Dan jika kamu bersyukur sungguh akan kami tambahkan (Q.S. Ibrahm 7)

Adapun bila nikmat Allah ini kita balas dengan cara kita durhaka padanya dan kita melakukan maksiat padaNya, tidak melaksanakan perintahNya maka yang sangat kita takutkan adalah kita masuk dalam golongan orang-orang dalam ayat Allah:

وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya; dan jika kamu kufur (terhadap nikmat) sungguhnya azabku sangat pedih (Q.S. Ibrahm 7)

Dan berarti juga kita telah mempergunakan nikmat Allah berkan untuk melakukan kemaksiatan kepada Allah. Ini merupakan bentuk kufur nikmat yang Allah nacam dengan azab yg pedih.
Salah satu hal yang disunatkan dalam hari tasyriq adalah bertakbir. Pada hari tasyriq disunatkan untuk bertakbir muqayyad yaitu takbir setelah setiap kali shalat.

Ada beberapa zikir yang disyariatkan pada hari tasyriq, antara lain;

1. Takbir setelah shalat.
Pada hari tasyriq disunnahkan untuk bertakbir setiap selesai shalat hingga setelah shalat ashar pada hari tasyriq yang ketiga. Penjelasan lebih lanjut tentang takbir di hari tasyrik bisa di baca dalam tulisan kami,; Tatacara Takbir Hari Raya. 

2. Takbir ketika menyembelih hewan qurban.
Untuk menyembelih hewan qurban selain disunatkan membaca basmalah sebagaimana saat menyembelih di waktu lain, juga disunahkan membaca takbir. Setelah bertakbir disunnahkan membaca doa;

اللهم هذه منك وإليك، فتقبل مني.

Ya Allah, kurban ini dari Mu dan hanya kepadaMu maka terimalah dariku.

3. Zikir ketika makan dan minum.
Karena banyaknya daging kurban pada hari tasyriq maka tentunya banyak pula kegiatan makan-makan daging kurban, maka ketika makan dan minum jangan lupa membaca basmalah dan membaca doa sebelum dan setelah makan.

4. Takbir ketika melempar jamarah
Bagi jamaah haji, saat lempar jamaah pada hari tasyriq disunnahkan membaca takbir juga.

5. Zikir lainnya secara mutlaq. 
Pada hari tasyriq di sunnahkan memperbanyak zikir apa saja. Dalam surat al- Baqarah ayat 200, Allah berfirman;

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu (Q.S. al-Baqarah ayat 200)

Pada perintah Allah untuk berzikir setelah selesainya nusuk mengandung satu makna tersirat bahwa ternyata zikir kepada Allah tidak pernah habis waktunya, berbeda dengan ibadat yang memang ada masa dan waktu tertentu. Bahkan zikir kepada Allah akan terus berlanjut hingga di akhirat, sedangkan amal ibadat hanya semasa di dunia saja.

Makna tersebut juga akan kita jumpai dalam beberapa firmah Allah yang lain;
surat al-Nisa ayat 103;

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring (Q.S. an-Nisa 103)

dan surat al-Jum’ah ayat 10 ;

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Q.S. al-Jumu’ah 10)


Selain itu juga para kebanyakan ulama salaf mengatakan sunnah untuk memperbanyak doa selama hari-hari tasyriq. Imam Ikrimah berkata ; disunnahkan untuk memperbanyak membaca doa ini selama hari tasyriq;

ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الآخرة حسنة و قنا عذاب النار

Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebahagiaan di dunia, dan di akhirat dan jauhilah kami dari azab neraka.

Diriwayatkan dari Ibn Kinanah al-Qarsyi bahwa beliau pernah mendengar Abu Musa al-Asy’ari berkata dalam khutbah beliau pada hari raya al-Adha;

بعد يوم النحر ثلاثة أيام التي ذكر الله الأيام المعدودات لا يرد فيهن الدعاء فارفعوا رغبتكم إلى الله عز و جل

Setelah hari nahar (10 Zulhijjah) ada tiga hari yang Allah sebut sebagai hari yang berbilang, tidak ditolak pada hari tersebut segala doa, maka angkatlah segala keinginanmu kepada Allah ‘azza wa jalla.


Pada hari tasyriq, dengan adanya kurban dan berzikir kepada Allah, maka lengkaplah nikmat yang Allah berikan; nikmat jasmani dengan hidangan daging qurban dan nikmat rohani dengan berzikir kepada Allah. Berzikir kepada Allah pada hari tasyriq tersebut merupakan bentuk syukur kepada Allah. Adanya taufiq untuk mau mensyukuri nikmat Allah juga merupakan satu nikmat yang wajib disyukuri juga.

Disebutkan dalam sebuah syair Arab;

إذا كان شكري نعمة الله نعمة ... علي له في مثلها يجب الشكر
فكيف بلوغ الشكر إلا بفضله ... وإن طالت الأيام واتصل العمر


Artinya;
Jika syukurku terhadap nikmat Allah adalah juga nikmat atasku
Wajib pada seumpanya untuk disyukuri juga
Maka tidak akan sampai mensyukuri kecuali hanya dengan karuniaNya
Walaupun berlalu hari-hari dan berlanjutlah umur.


Sumber;
Lathaif Ma’arif Ibn Rajab al-Hanbali, hal 500, Maktabah Ibnu Katsir, dll

Post a Comment

0 Comments